Pelayanan spesialistik bedah yang terfokus pada rekonstruksi kelainan bawaan, defek pascainfeksi, trauma dan pascaablasi tumor. Beberapa bidang kekhususan di bidang bedah palstik rekonstruksi antara lain adalah bidang kraniofasial dan sumbing bibir–langitan, kelainan tangan, bedah mikro dan luka bakar. Disamping bedah rekonstruksi, divisi ini menyelenggarakan pelayanan bedah estetik. Pelayanan terintegrasi dengan pendidikan profesi dokter, spesialis bedah dan spesialis bedah plastik, penelitian serta pengabdian masyarakat..

Ketua Divisi bedah plastik dan rekonstruksi
DR. R. Aditya Wardhana, dr, Sp.BP-RE(K)

Tim Divisi bedah plastik dan rekonstruksi
DR. Theddeus O.H. Prasetyono, dr, Sp.BP-RE(K)
Parintosa Atmodiwirjo, dr, Sp.BP-RE(K)
DR. Kristaninta Bangun, dr, Sp.BP-RE(K)
Rr. Prasetyanugraheni Kreshanti, dr, Sp.BP-RE(K)
Nandita Melati Putri, dr, SpBPRE(K)
Indri Aulia, dr, Sp.BP-RE(K)
Akhmad Noviandi Syarif, dr, Sp.BP-RE(K)
Narottama Tunjung Hariwangsa, dr, Sp.BP–RE(K)
Mohamad Rachadian Ramadan, dr, B.Med.Sci., SpBP-RE(K).

Pelayanan Bedah Plastik
  • Kraniomaksilofasial – Memberikan pelayanan untuk kasus-kasus seperti trauma wajah, kelainan kongenital wajah, tumor dan estetika pada wajah. Hal ini meliputi pelayanan bagi pasien sumbing, fraktur wajah, kraniosinostosis, dan tumor di area kepala.
  • Bedah Mikro – Memberikan Pelayanan di bidang operasi yang membutuhkan pembesaran (mikroskop) seperti free flap, penis dan kasus rekonstruksi lainnya.
  • Luka Bakar – Menangani pasien-pasien luka bakar akut, beserta kegawatdaruratan yang menyertai. Mampu menangani hingga kasus Luka Bakar luas dengan adanya ICU khusus Luka Bakar.
  • Wound and Oncoplasty – Pelayanan yang diberikan mencakup penanganan luka kronik seperti pasien dengan ulkus dekubitus, ulkus diabetik, ekstravasasi dan luka lain yang sulit sembuh. Selain itu dapat juga memberikan pelayanan pada kasus rekonstruksi pasca ablasi tumor dengan bekerjasama dengan bidang lain.
  • Bedah Tangan – Memberikan Pelayanan di bidang bedah tangan seperti rekonstruksi dan replantasi tangan.
  • Genitalia Eksterna – Kasus-kasus yang sering ditemui seperti hipospadia dan kelainan kongenital maupun didapat pada area genitalia eksterna.
  • Bedah Estetik – Pelayanan pembedahan untuk kecantikan dan meningkatkan rasa percaya diri pasien. Tindakan yang diberikan mulai dari minimal invasif hingga pembedahan seperti injeksi filler, botox, anti-aging surgery, facial and body contouring.
Layanan Unggulan

Bedah Mikro Rekonstruksi dan Onkoplasti
Bedah Mikro Rekonstruksi dan Onkoplasti adalah salah satu majoring dari Bedah Plastik Rekonstruksi yang memiliki potensi pengembangan yang luas. Bedah mikro adalah suatu tindakan memindahkan jaringan (terdiri dari kulit, otot, saraf atau tulang) dengan membawa pembuluh darah yang menghidupinya ke bagian lain, kemudian disambungkan ke pembuluh darah yang masing-masing berukuran 0,5 mm – 2 mm. Tindakan ini adalah tindakan yang kompleks dan memerlukan kekhususan keilmuan. Tindakan ini dikerjakan oleh spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik konsultan di bidang bedah mikro rekonstruksi dan onkoplasti. Sebagian besar operasi bedah mikro merupakan pelayanan multidisiplin, sebagian besar kasus adalah rujukan dan kerjasama dengan dengan divisi/departemen lain di RSCM. Selain itu, beberapa tindakan bedah mikro juga membutuhkan kolaborasi dengan peminatan bedah plastik lainnya, seperti peminatan kraniomaksilofasial, seperti pada operasi kompleks free fibular flap.

Pada tahun 2020, angka kesuksesan free flap mencapai 96%,  angka ini adalah yang tertinggi di Indonesia dan juga hampir menyamai angka kesuksesan free flap benchmark internasional yaitu di Chang Gung Memorial Hospital Taiwan sebesar 96,58%. Dengan adanya pengembangan peminatan Bedah Mikro Rekonstruksi dan Onkoplasti di RSCM dalam hal sumber daya manusia, sarana, dan prasarana, maka diharapkan angka kesuksesan free flap semakin meningkat, jumlah pasien semakin meningkat, dan lama operasi semakin cepat.


Pada tahun 2020, angka kesuksesan free flap mencapai 96%,  angka ini adalah yang tertinggi di Indonesia dan juga hampir menyamai angka kesuksesan free flap benchmark internasional yaitu di Chang Gung Memorial Hospital Taiwan sebesar 96,58%. Dengan adanya pengembangan peminatan Bedah Mikro Rekonstruksi dan Onkoplasti di RSCM dalam hal sumber daya manusia, sarana, dan prasarana, maka diharapkan angka kesuksesan free flap semakin meningkat, jumlah pasien semakin meningkat, dan lama operasi semakin cepat

Bedah Kraniomaksilofasial
RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo sebagai rumah sakit tersier pusat rujukan nasional, sebagian besar kasus kraniomaksilofasial merupakan kasus subspesialistik yang membutuhkan kompetensi konsultan kraniomaksilofasial. Kasus-kasus yang ditangani merupakan kasus-kasus yang membutuhkan kerjasama tim dan antar departemen (pelayanan multidisiplin di Cleft and Craniofacial Center), antara lain pelayanan kelainan sumbing dan kelainan kraniofasial; layanan orthodonti kraniofasial (2 dental unit di poli orthodonti); dan layanan rehabilitasi medik kraniofasial dengan salah satu fasilitas CMOS video laryngoscope (Karl Storz,) yang merupakan sumbangan dari Nordhoff Cleft Foundation, Taiwan.

Pelayanan Poli Orthodonti Cleft and Craniofacial Center:

  • Pembuatan naso-alveolar molding (NAM) untuk pasien sumbing
  • Perawatan orthodonti untuk persiapan operasi alveolar bone graft dan orthognatic surgery pada pasien sumbing

Pelayanan Poli Rehabilitasi Medis Cleft and Craniofacial Center:

  • Pelayanan nasoendoskopi untuk pasien kraniofasial yang merupakan kerjasama antara Departemen Medik Rehabilitasi Medis dan Departemen THT subdivisi Endoskopi Bronkoesofagologi
  • Jumlah pasien lebih kurang 8-10 pasien tiap kali praktik (total 192 pasien sejak Oktober 2019 – November 2020)

Sebagai pusat pelayanan multidisiplin, Cleft Craniofacial Center merupakan pusat pendidikan pendidikan profesi dokter, Sp1 Ilmu Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik, Sp1 Ilmu Bedah, Sp2 Ilmu Bedah, Sp1 Orthodonti, dan Sp1 Rehabilitasi Medik serta sebagai pusat penelitian dan inovasi.
Beberapa publikasi dihasilkan dari penelitian termasuk penelitian hibah inovasi miniplate and screw titanium kerjasama dengan Fakultas Teknik UI dan PT Zenith, hibah riset Dikti 2017-2019 yang saat ini dalam tahap uji klinis, inovasi Cleft Q-questionnaire: kuisioner untuk menilai patient reported outcome measurement (saat ini sudah selesai translasi dan validasi, kerjasama dengan McMaster University, Hamilton, Canada), inovasi 3-D planning untuk rekonstruksi craniofacial (Computer Assisted Design-Computer Assisted Model), dan inovasi Nostrilo (Nasal Retainer), saat ini sudah digunakan oleh pasien Cleft and Craniofacial Center dan pasien rujukan dari luar.

Dalam rencana strategis pengembangan, peminatan kraniomaksilofasial dan Cleft and Craniofacial Center melakukan peningkatan kerjasama multidisiplin dengan divisi dan departemen lain, pengembangan minimally invasive surgery dalam bidang kraniomaksilofasial, pengembangan computer assisted surgery untuk rekonstruksi kraniofasial, penambahan staf baru dengan peminatan kraniomaksilofasial, dan pelaksanaan program pendidikan Sp2 bedah plastik peminatan kraniomaksilofasial FKUI.


Instalasi Luka Bakar
Instalasi Luka Bakar adalah unit yang melayani pasien kasus luka bakar dengan pendekatan tim interdisiplin, melibatkan Divisi Bedah Plastik, Departemen Anastesiologi dan Perawatan Intensif, Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Departemen Penyakit Dalam, Departemen Rehabilitasi Medik, Departemen Gizi Klinik, Departemen Kesehatan Jiwa, dengan pendukung dari Instalasi Farmasi, Laboratorium 24 jam, Radiologi, Unit Piutang dan Pasien Jaminan, Instalasi Sterilisasi Pusat, Unit Produksi Makanan, dan Unit Pelayanan Transfusi Darah.

Tahun 1978, unit luka bakar didirikan atas bantuan pemerintah DKI Jakarta memberi bantuan dana untuk mendirikan Unit Luka Bakar yang dikelola oleh bagian bedah. Pada tahun 1996 unit ini diberi nama Unit Pelayanan Khusus Luka Bakar (UPKLB) Prof. Dr. dr. Moenadjat Wiraatmadja dan pada tahun 1998 pengelolaan di bawah Direktur Pelayanan Medik RSCM. Pada tahun 2010 pengelolaan dikembalikan kepada Divisi bedah plastik dan pada 2011, UPK-Luka Bakar resmi pindah ke gedung CMU3 lantai 1. Pada tahun 2018, unit ini mendapat sebutan Unit Pelayanan Terpadu Luka Bakar (UPT-Luka Bakar). Pada tahun 2020, berubah menjadi Instalasi Luka Bakar yang pengelolaannya berada di bawah Instalasi Intensive Care dan Luka Bakar.
Sebagai suatu instalasi pelayanan, unit ini berfungsi sebagai unit pendidikan, baik oleh mahasiswa S1, program pendidikan spesialis bedah plastik dan bedah, serta keperawatan. Sebagai suatu instalasi pelayanan, Instalasi Luka Bakar RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo terintegrasi dengan pendidikan profesi dokter, Sp1 Bedah Plastik, Sp1 bedah, Sp1 gizi klinik, dan Sp1 Rehabilitasi Medik. Di masa mendatang, Instalasi Luka Bakar juga akan menjadi pusat pendidikan Sp2 Bedah Plastik di bidang Luka Bakar. Instalasi ini sarat dengan penelitian dan publikasi. Lebih dari 10 penelitian yang diimplementasikan sebagai SPO pelayanan di Instalasi Luka Bakar. Beberapa penelitian inovasi seperti pembuatan paraffin gauze (kemitulle) untuk perawatan luka, splint terbuat dari bahan bekas pakai, thermographic imaging pada luka bakar listrik, aplikasi abrasif pada operasi eksisi luka bakar, dan pengembangan tissue engineering menggunakan xenograft Tilapia Fish Skin.